Pada malam 17 Ramadan 610 M, di Gua Hira yang sunyi, Nabi Muhammad SAW menerima wahyu pertama dari Allah SWT melalui Malaikat Jibril: “Iqra!”—bacalah! Peristiwa ini menandai awal penurunan Al-Qur'an, kitab suci umat Islam, yang berlangsung secara berangsur-angsur selama 22 tahun, 2 bulan, 22 hari.
Mengapa Al-Qur'an tidak diturunkan sekaligus? Bagaimana prosesnya, dan apa fungsinya bagi umat manusia? Dalam artikel ini, kami akan mengupas tuntas pengertian Al-Qur'an, fungsinya sebagai pedoman hidup, proses penurunannya di periode Mekkah dan Madinah, hikmah di balik penurunan bertahap, serta fakta menarik lainnya. Simak penjelasan lengkap berikut ini!
Baca Juga:

Pengertian Al-Qur'an
Al-Qur'an adalah firman Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantaraan Malaikat Jibril sebagai petunjuk bagi umat manusia. Kata “Al-Qur'an” berasal dari akar kata qara’a dalam bahasa Arab, yang berarti “membaca” atau “bacaan”. Menurut Dr. Subhi Al-Salih, Al-Qur'an adalah kalam Allah yang merupakan mukjizat, diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW dalam bahasa Arab, dan disampaikan kepada umat manusia melalui mutawatir (riwayat yang pasti).
Al-Qur'an berbeda dengan kitab suci lainnya seperti Taurat, Injil, dan Zabur, karena ia bersifat universal dan berlaku hingga akhir zaman. Dalam Al-Qur'an sendiri, Allah menyebutnya sebagai hudan lil-muttaqin (petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa) dalam QS. Al-Baqarah ayat 2: “Kitab ini tidak ada keraguan padanya, petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa.” Al-Qur'an bukan hanya sekadar kitab suci, tetapi juga sumber ilmu, hukum, akhlak, dan spiritualitas yang relevan untuk semua zaman.
Sebagai kitab suci terakhir, Al-Qur'an memiliki peran penting dalam kehidupan umat Islam. Ia menjadi panduan dalam beribadah, bermasyarakat, dan menjalani kehidupan sehari-hari. Selain itu, Al-Qur'an juga mengandung nilai-nilai universal seperti keadilan, kasih sayang, dan perdamaian, yang menjadikannya relevan bagi seluruh umat manusia.
Fungsi Al-Qur'an
Al-Qur'an memiliki fungsi utama sebagai pedoman hidup bagi umat manusia. Berikut adalah beberapa fungsi utama Al-Qur'an:
- Petunjuk Hidup: Al-Qur'an disebut sebagai hudan lil-nas (petunjuk bagi manusia) dalam QS. Al-Baqarah: 185. Ia memberikan panduan dalam menjalani kehidupan sesuai dengan kehendak Allah.
- Sumber Hukum: Al-Qur'an menjadi dasar syariat Islam, mencakup hukum ibadah, muamalah, dan akhlak. Contohnya, perintah salat dan zakat dalam QS. Al-Baqarah: 43.
- Sumber Ilmu Pengetahuan: Al-Qur'an mendorong manusia untuk mengeksplorasi alam, seperti dalam QS. Al-Ghasyiyah: 17–20, yang mengajak manusia merenungi ciptaan Allah.
- Penyejuk Jiwa: Membaca Al-Qur'an memberikan ketenangan hati, sebagaimana disebutkan dalam QS. Ar-Ra’d: 28: “(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah.”
- Inspirasi Modern: Dalam konteks modern, Al-Qur'an menjadi sumber inspirasi dalam pendidikan, teknologi, dan penyelesaian konflik sosial. Misalnya, prinsip keadilan dalam QS. An-Nisa: 135 relevan untuk isu sosial saat ini.
Menurut Dr. HM. Zainuddin dari UIN Malang, memahami Al-Qur'an memerlukan tiga langkah: membaca, mengkaji, dan mengamalkan. Dengan demikian, Al-Qur'an tidak hanya menjadi teks suci, tetapi juga panduan praktis untuk kehidupan sehari-hari.
Berapa Lama Al-Qur'an Diturunkan?
Al-Qur'an diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW selama 22 tahun, 2 bulan, 22 hari, menurut mayoritas ulama, seperti M. Quraish Shihab dalam bukunya Tafsir Al-Misbah. Namun, terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama, dengan beberapa menyebutkan durasi antara 20 hingga 23 tahun, berdasarkan perhitungan masa kenabian Nabi Muhammad SAW dari tahun 610 M hingga 632 M.
Proses penurunan Al-Qur'an terbagi menjadi dua tahap utama:
Dari Allah ke Lauhul Mahfuzh: Al-Qur'an terlebih dahulu diturunkan secara keseluruhan ke Lauhul Mahfuzh, sebagaimana disebutkan dalam QS. Al-Buruj: 21–22: “Bahkan, itu adalah Al-Qur'an yang mulia, pada Lauhul Mahfuzh.”Al-Qur'an diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW selama 22 tahun, 2 bulan, 22 hari, menurut mayoritas ulama, seperti M. Quraish Shihab dalam bukunya Tafsir Al-Misbah. Namun, terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama, dengan beberapa menyebutkan durasi antara 20 hingga 23 tahun, berdasarkan perhitungan masa kenabian Nabi Muhammad SAW dari tahun 610 M hingga 632 M.
Proses penurunan Al-Qur'an terbagi menjadi dua tahap utama:
- Dari Allah ke Lauhul Mahfuzh: Al-Qur'an terlebih dahulu diturunkan secara keseluruhan ke Lauhul Mahfuzh, sebagaimana disebutkan dalam QS. Al-Buruj: 21–22: “Bahkan, itu adalah Al-Qur'an yang mulia, pada Lauhul Mahfuzh.”
- Dari Lauhul Mahfuzh ke Baitul Izzah: Al-Qur'an diturunkan ke langit dunia (Baitul Izzah) pada malam Lailatul Qadar, sebagaimana disebutkan dalam QS. Al-Qadr: 1: “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya pada malam kemuliaan.”
- Dari Baitul Izzah ke Nabi Muhammad SAW: Penurunan ke bumi dilakukan secara berangsur-angsur selama 22 tahun, 2 bulan, 22 hari melalui Malaikat Jibril.
Durasi ini mencakup dua periode utama dalam kehidupan Nabi Muhammad SAW, yaitu periode Mekkah dan Madinah, yang masing-masing memiliki karakteristik berbeda dalam kandungan ayat-ayatnya.
Periode Mekkah dan Madinah
Penurunan Al-Qur'an terbagi ke dalam dua periode utama: periode Mekkah dan periode Madinah. Berikut adalah rinciannya:
Periode Mekkah
Periode Mekkah berlangsung selama sekitar 12 tahun 5 bulan (610–622 M). Pada periode ini, sebanyak 86 surah (disebut surah Makkiyah) diturunkan, dengan fokus pada penguatan akidah, tauhid, dan akhlak. Ayat-ayat Makkiyah umumnya pendek, penuh dengan gaya bahasa puitis, dan bertujuan membangun keyakinan terhadap keesaan Allah serta menanamkan nilai-nilai moral. Contoh surah Makkiyah adalah Al-Alaq, Al-Muddathir, dan Al-Fatihah.
Pada masa ini, umat Islam masih merupakan kelompok kecil yang menghadapi tekanan dan penolakan dari masyarakat Mekkah. Oleh karena itu, ayat-ayat yang diturunkan berfokus pada penguatan iman dan kesabaran, seperti dalam QS. Al-Insyirah: 5–6: “Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan.”
Periode Madinah
Periode Madinah berlangsung selama sekitar 9 tahun 9 bulan (622–632 M). Pada periode ini, sebanyak 28 surah (disebut surah Madaniyah) diturunkan, dengan fokus pada hukum syariat, muamalah, dan pembentukan masyarakat Islam. Ayat-ayat Madaniyah umumnya lebih panjang dan berisi aturan-aturan praktis seperti hukum waris, pernikahan, dan jihad. Contoh surah Madaniyah adalah Al-Baqarah, Al-Maidah, dan An-Nisa.
Berikut adalah tabel perbandingan antara surah Makkiyah dan Madaniyah:
Aspek | Makkiyah | Madaniyah |
---|---|---|
Durasi | 12 tahun 5 bulan | 9 tahun 9 bulan |
Jumlah Surah | 86 | 28 |
Tema Utama | Akidah, tauhid, akhlak | Syariat, muamalah, hukum |
Contoh Surah | Al-Alaq, Al-Muddathir | Al-Baqarah, Al-Maidah |
Perbedaan ini mencerminkan konteks sosial pada masing-masing periode, di mana periode Mekkah lebih menekankan pembinaan individu, sementara periode Madinah fokus pada pembentukan komunitas Islam yang terorganisir.
Kapan Al-Qur'an Diturunkan?
Penurunan Al-Qur'an dimulai pada 17 Ramadan 610 M di Gua Hira, Mekkah, ketika Nabi Muhammad SAW menerima wahyu pertama, yaitu surah Al-Alaq ayat 1–5: “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan...” Saat itu, Nabi Muhammad SAW sedang bertahannuts (menyendiri untuk beribadah) di Gua Hira, dan Malaikat Jibril memerintahkannya untuk membaca, meskipun beliau awalnya merasa tidak mampu. Peristiwa ini dikenal sebagai Nuzulul Qur’an, yang diperingati setiap tahun oleh umat Islam.
Wahyu terakhir diturunkan pada tahun 632 M, tepatnya pada tanggal 9 Dzulhijjah 10 H selama Haji Wada, berupa ayat terakhir dari QS. Al-Maidah: 3: “Pada hari ini telah Kusempurnakan untukmu agamamu...” Ayat ini menandakan penyempurnaan Al-Qur'an dan agama Islam secara keseluruhan.
Menurut hadis riwayat Bukhari, peristiwa di Gua Hira menjadi titik awal kenabian Nabi Muhammad SAW. Kisah ini memperlihatkan betapa luar biasanya proses penurunan Al-Qur'an, yang dimulai dengan pengalaman spiritual mendalam di tengah kondisi masyarakat Arab yang penuh tantangan.
Hikmah Penurunan Berangsur-Angsur
Al-Qur'an diturunkan secara berangsur-angsur selama 22 tahun, 2 bulan, 22 hari, bukan sekaligus. Hal ini memiliki hikmah mendalam, sebagaimana dijelaskan dalam QS. Al-Isra: 106: “Dan Al-Qur'an itu telah Kami turunkan dengan berangsur-angsur agar kamu membacanya perlahan-lahan kepada manusia...” Berikut adalah beberapa hikmah dari penurunan bertahap:
- Memudahkan Hafalan dan Pemahaman: Masyarakat Arab pada masa itu mayoritas ummi (tidak bisa baca-tulis). Penurunan bertahap memungkinkan mereka menghafal dan memahami ayat-ayat secara bertahap.
- Meneguhkan Hati Nabi Muhammad SAW: Setiap kali Nabi menghadapi tantangan, wahyu turun untuk memberikan solusi dan kekuatan, seperti dalam QS. Al-Furqan: 32.
- Menjawab Tantangan Kaum Musyrik: Al-Qur'an sering kali menjawab pertanyaan atau tantangan dari kaum musyrik, seperti dalam QS. Al-Baqarah: 23, yang menantang mereka untuk membuat ayat serupa.
- Relevansi Konteks Sosial: Penurunan bertahap memungkinkan Al-Qur'an menangani isu sosial secara bertahap. Contohnya, pengharaman khamr dilakukan dalam empat tahap (QS. Al-Baqarah: 219, An-Nisa: 43, Al-Maidah: 90–91) untuk memudahkan adaptasi masyarakat.
- Kemukjizatan Al-Qur'an: Meskipun diturunkan selama lebih dari dua dekade, Al-Qur'an tetap konsisten dalam gaya bahasa, isi, dan kebenarannya, membuktikan bahwa ia adalah firman Allah.
Hikmah ini menunjukkan bahwa penurunan berangsur-angsur adalah bagian dari kebijaksanaan Allah untuk memastikan Al-Qur'an dapat diterima dan diamalkan dengan baik oleh umat manusia.
Struktur Al-Qur'an
Al-Qur'an terdiri dari 114 surah, 6.236 ayat (dengan variasi hitungan di kalangan ulama), dan dibagi menjadi 30 juz, 60 hizb, serta 240 manzil. Pembagian ini memudahkan umat Islam untuk membaca Al-Qur'an secara teratur, misalnya satu juz per hari selama Ramadan.
Pada masa Nabi Muhammad SAW, Al-Qur'an ditulis pada media sederhana seperti pelepah kurma, kulit binatang, dan batu. Setelah wafatnya Nabi, Al-Qur'an dikumpulkan menjadi satu mushaf pada masa Khalifah Abu Bakar oleh Zaid bin Tsabit. Kemudian, pada masa Khalifah Utsman, mushaf ini distandarisasi menjadi Mushaf Utsmani, yang menjadi acuan hingga saat ini.
Struktur Al-Qur'an juga mencerminkan keajaibannya. Meskipun diturunkan dalam berbagai konteks dan waktu, ayat-ayatnya tetap harmonis dan saling melengkapi, menjadikannya kitab suci yang sempurna.
Al-Qur'an dalam Konteks Modern
Al-Qur'an tetap relevan di era modern sebagai sumber inspirasi dalam berbagai aspek kehidupan. Berikut adalah beberapa contoh penerapannya:
- Pendidikan: Al-Qur'an mendorong umat Islam untuk menuntut ilmu, sebagaimana dalam QS. Al-Mujadilah: 11. Banyak universitas Islam modern menggunakan prinsip-prinsip Al-Qur'an dalam kurikulumnya.
- Teknologi: Aplikasi Al-Qur'an digital, seperti Quran.com atau aplikasi mobile, memudahkan akses dan pembelajaran Al-Qur'an di era digital.
- Penyelesaian Konflik: Prinsip keadilan dan kasih sayang dalam Al-Qur'an, seperti dalam QS. An-Nisa: 135, menjadi panduan dalam mediasi dan resolusi konflik.
- Etika Sosial: Al-Qur'an mengajarkan nilai-nilai seperti kejujuran, toleransi, dan kepedulian terhadap fakir miskin, yang relevan untuk membangun masyarakat harmonis.
Menurut Prof. Dr. KH. Said Aqil Siradj, mantan ketua PBNU, Al-Qur'an adalah “peta jalan kehidupan” yang menawarkan solusi bagi tantangan modern, mulai dari isu lingkungan hingga harmoni sosial. Dengan memahami dan mengamalkan Al-Qur'an, umat Islam dapat menjalani kehidupan yang seimbang di tengah kemajuan teknologi.
Kesimpulan
Al-Qur'an diturunkan selama 22 tahun, 2 bulan, 22 hari secara berangsur-angsur, dimulai pada 17 Ramadan 610 M di Gua Hira dan diselesaikan pada 9 Dzulhijjah 10 H. Proses ini terbagi ke dalam periode Mekkah (86 surah, fokus akidah) dan Madinah (28 surah, fokus syariat). Al-Qur'an memiliki fungsi sebagai pedoman hidup, sumber hukum, dan inspirasi ilmu pengetahuan, dengan struktur 114 surah dan 6.236 ayat yang terjaga keasliannya hingga kini.
Penurunan berangsur-angsur memberikan hikmah seperti memudahkan hafalan, meneguhkan hati Nabi, dan menjawab tantangan sosial. Di era modern, Al-Qur'an tetap relevan sebagai panduan etika, pendidikan, dan teknologi. Untuk memperdalam pemahaman, mari terus membaca, mengkaji, dan mengamalkan Al-Qur'an. Pelajari lebih lanjut tentang keutamaan Al-Qur'an dan bergabunglah dengan komunitas kajian di sekitar Anda!
Pertanyaan Umum (FAQ)
Berapa lama Al-Qur'an diturunkan?
Al-Qur'an diturunkan selama 22 tahun, 2 bulan, 22 hari, dengan perbedaan pendapat antara 20–23 tahun.
Kapan Al-Qur'an diturunkan pertama kali?
Pada 17 Ramadan 610 M, di Gua Hira, Mekkah, dengan wahyu pertama surah Al-Alaq ayat 1–5.
Apa fungsi Al-Qur'an?
Al-Qur'an berfungsi sebagai pedoman hidup, sumber hukum, inspirasi ilmu pengetahuan, dan penyejuk jiwa.